I’m currently into..

Pandemic is definitely changing our life, our point of view, and teaching us what truly matters.

Well, pasti hampir semua dari kita jadi menghadapi problem yang beda-beda pastinya kan, none of them is less important, kayak hidup seseorang, semuanya itu penting, cuman karena kita berdiri dan berpijak di kaki yang beda aja thus the colors look different.

Ada yang bilang, instead of complaining, let’s do what we love. This sentence resonates me a lot. Sama kayak pas kedatangan request dari client yg make no sense, daripada ngomel yet ga bikin mood makin baik, toh ga langsung dikerjakan mending ditinggal main game dulu #lhoh :D.

Kayaknya hal-hal ini yang saat ini sering jadi pelarian ketika suntuk, pengen ngomel atau mood ga karuan:

  1. Running
    • from a bitter reality 😀 (red: demi medal lebih tepatnya). Karena pandemi gini akhirnya event-event marathon dialihkan jadi virtual marathon. Karena ini juga jadwal lari jadi lebih flexibel, dan kadang malah bisa direkap. Coba ga ada rewardnya pasti hobi mager di dlm selimut tetep berlanjut. Sampai artikel ini ditulis tak terasa uda ngumpulin 12 finisher medal, dan improving pace dari 8″ jadi 6:50.
  2. Cycling
    • yang sebenernya juga side effect dari ikut lelarian. Karena beberapa event mewajibkan tracking dan reportnya harus pake aplikasi tertentu jadilah instal banyak aplikasi buat workout dan register akun di Strava (Socmed nya workout). Dari strava ini juga jiwa ambi nya jadi tergerak, tiap bulan adaa aja challenge yg diikutin, lagi-lagi demi award, padahal cuman digital badge :D. Ternyata motivasi yang cuman digital badge ini mampu mendorong saya untuk menempuh 10K jalan pulang dengan bersepeda
  3. Gaming
    • yang ternyata jadi sudden hobby banyak orang. Banyak yang bilang ngegame itu unfaedah tapi kalo sesuai takaran(waktu dan budgetnya) sebenernya ada manfaatnya juga ko.
  4. Finishing coding challenge
    • di hackerrank. Saat ini masih on progress submit 30 days coding challenge nya. Semoga istiqomah sampai dapet semua badge-nya.
  5. Brainstorming ide-ide gila
    • Disponsorin sama partner in crime si kalo ini :D. Sampai saat ini ditulis kita ga sengaja ikutan challenge dan sampe ke second round, sisanya sedang belajar teknologi baru, ngulik-ngulik flutter dan reactjs (semoga ini bisa konsisten sampe beneran projectnya jadi)
  6. Streaming
    • apapun yang menarik di Youtube, Netflix, kissasian(ini ilegal).

Teman-teman juga mungkin punya hobi baru yang muncul gara-gara situasi saat ini kan? Jadi inget tanaman yang dulunya ga populer dan ga ada harganya tiba-tiba jadi mahal gara-gara demand lagi naik karena orang-orang sedang hobi berkebun 😀
Apa-pun hobi dan aktifitasnya semoga bisa membuat kita waras, sehat wal’afiat.

Btw di Korea positif case nya naik lagi, di Indonesia juga belum turun T_T. Jangan lengah manteman, safety first, tetep patuhi protokol, makan yang sehat, istirahat cukup, dan jangan lupa untuk bersyukur dan bahagia.

Jadi vegan karena film?

Beberapa minggu lalu, akhirnya selesai juga nonton 3 film dokumenter di Netflix bertema  environmental documentary, vegan-movement atau apa namanya setelah hanya nangkring di my list. Kadang  memang film menimbulkan after-effect yang tak disangka, dan mungkin saya jadi salah satu korbannya, hahaha.

The Game Changers, What the Health, Cowspiracy

Serius setelah nonton film-film ini seperti jadi terbuka mata dan hati *halah, kalau sebenarnya memang kita ini yang berkontribusi paling besar atas akan climate change. Sampai post ini ditulis, freezer sudah bebas dari daging sapi/ayam beku diganti frozen berrry, manggo, sama tempe :mrgreen:,  karena terngiang salah satu statement yang makjleb banget :

“You can’t be an environmentalist and eat animal products. You can’t call yourself an environmentalist and eat meat.period.” – Howard Lyman

Meskipun fakta  yang disajikan di sana bisa jadi tidak 100% akurat dan bahkan misleading, tapi most of them make sense  dan cukup memotivasi  saya nya untuk paling tidak mengurangi konsumsi daging dan produk hewani.

Beruntungnya, karena sedang tinggal di negara yang daging halal tidak mudah dibeli di supermarket terdekat jadi makin memudahkan. Tapi mungkin nanti kalo pulkam di mana martabak, bebek, dan sate ayam tinggal pesen di app bisa beda cerita ya, :)).

Keranjang belanjaan sekarang isinya soy milk, tofu, mix nut, sayur dan buah. Ayam frozen, tuna kaleng, susu,  dan beberapa bahan hewani yang tersisa sudah pindah pemilik, dan browsingnya sekarang jadi resep-resep masakan dan jajanan vegan 😀

I can call myself  flexitarian for now cause becoming  a truly hard-core vegan need more effort. Masih susah melepaskan diri dari godaan cheese, roti, dan  telor 😀

Memaknai Idul Fitri

Tampaknya kita tengah dihadapkan dengan trend dan keramaian yang berbeda saat hendak mengakhiri ramadan kali ini. Sebelum corona, mungkin trend nya adalah jadwal 1 Syawal yang berbeda-beda antara pemerintah dan organisasi muslim lainnya. Orang-orang di negaraku memang unik, kadang kita meramaikan dan mengalihkan energi di tempat yang tak biasa, tapi mengabaikan hal yang seharusnya jadi perhatian.

Tiba-tiba, bermunculan di hampir semua situs warta berita bahwa bandara, mall, dan pasar sedang dipadati banyak pengunjung, twitter pun ramai dengan kebakuan penulisan Idul Fitri (atau Idulfitri), mungkin ini juga mengacu pada tradisi ya, tradisi bahwa selalu harus ada sebuah keramaian, sebuah perayaan, saat idulfitri. Continue reading

My favorite K-drama – part 2

Setelah sekian lama akhirnya bisa mengupdate part 1, karena menemukan drama yang berkesan lagi. Oiya WFH seepertinya berpengaruh juga pada trend saat ini, teman-teman yang dulu antipati sama yang namanya K-drama tiba waktunya juga mereka mendadak jadi K-drama lovers :D. Mungkin karena semakin availablenya konten ini di portal streaming resmi seperti Netflix, viu, dll ya. Berikut drama yang layak saya tambahkan ke dalam list favorit k-drama

  1. Kingdom (깅돔)
    • Bagi pecinta zombie mix dengan cerita kerajaan, apalagi fans Ju Jihun, drama ini wajib ditonton, Bukan hanya ceritanya yang extraordinary, yaitu zombie pada zaman kerajaan dinasti joseon, tapi karakter zombie di sini. Seriously, Kingdom has the fastest and strongest zombie I’ve ever known. Ada 2 season yang Available di Netflix, dan closing untuk season 3 nya makin bikin penasaran, karena Gianna Jun juga akan join. Can’t wait for the next season !!
  2. Hospital Playlist (슬기로운 의사생활)
    • Penggemar Reply (1988~1997), prison playbook, pasti akan familiar saat nonton drama ini. Yap, karena penulisnya sama Lee Woo-jung(이우정). Drama ini bercerita tentang persahabatan 5 dokter spesialis dengan bidang bebeda sejak kuliah sampai kehidupan profesional mereka di rumah sakit. Drama ini ringan banget bikin bahagia kita yang nonton, karena setiap episode hampir setiap konflik berjalan santai, dan mengalir. Drama rekreasi setelah stress nonton The World of Marriage 😀
  3. Itaewon Class(이태원 클라스)
    • Mulai nonton drama ini justru bukan dari pertama rilis, tapi saat sudah sampai di episod 14, dan langsung tak berhenti setelah nonton episode 1. Lagi-lagi Park Seo-Jun sukses membuat saya memasukkannya dalam daftar aktor favorit. Drama ini bisa membuat penontonnya belajar banyak hal. Mulai dari self worth, loyalty, sukses dari kerja keras dan endurance, dan teori investasi :D. OST nya juga bagus, terutama Start (시작) nya Gaho
  4. Sky Castle(SKY 캐슬)
    • Sebelum noton The World of the Married, mungkin bisa nonton drama ini dulu. Ceritanya tentang buibu yang tinggal di komplek elit bernama SKY castle (castle : embel2 nama untuk area perumahan dan komplek di korea), yang rela melakukan apapun, untuk keluarga dan anaknya demi status sosial dan gengsi material. Menarik, karena ternyata hal (mirip) seperti ini ternyata bepotensi jadi kenyataan di korea. Semua ingin masuk SKY (Sebutan jajaran universitas top di korea) dengan segala cara.
  5. The World of The Married (부부의 세계)
    • Highlight nya ada di mana-mana sampai bikin pusing dan emosi, wkwkwkw. Drama ini bercerita tentang perselingkuhan kehidupan suami istri, di luar drama perselingkuhannya, sinematografi sama detailnya bagus banget. Trus jadi belajar, sebeneranya yang diperlukan dalam rumah tangga itu apa saja selain cinta, yaitu kepercayaan dan kejujuran, di sekitar kita banyak orang yang sangat tidak mudah dipercaya bahkan teman dekat sekalipun, tapi after all orang baik selalu menang. Bagi yang ga kuat mental dan takut capek karena konfliknya, mungkin bisa diskip langsung ke episode terakhir :D.
  6. Dr. Romantic 2( 낭만닥터 김사부 2)
    • Penggemar Dr Kim (Kim Sabu) sejakseason 1 pasti menanti drama ini. Personally, I prefer the second one to the first, karena lebih sedikit romance nya, plus saya suka aktor dan aktrisnya (Lee Sung-kyung & Ahn Hyo-seop). Kalo Dr Kim, ga perlu diragukan lagi karismanya.
  7. My Mister (나의 아저씨)
    • Sebelum di The world of the married, salah satu aktornya juga maen di sini. Drama ini dark banget, tapi sinematografi dan jalan ceritanya luar biasa. Aktingnya IU super jago di sini. Cerita utamanya tentang si ajossi ini, relationshipnya dengan keluarga, dengan bosnya di kantor, dengan pegawainya, yang lalu diselingkuhin istrinya, tapi tetep baek, sama pegawainya, sama keluarganya, bahkan sama IU yang dipandang sebelah mata dan jahat sama orang. We learn about respecting each other and be kind no matter what kind of situation we are in.

Sampai di sini dulu, kalo ada yang menarik dan berkesan lagi, mungkin akan bersambung ke part 3.

PS: drama lain yang menarik juga adalah designated survivor, the guest, strangers from hell. Ketauan banget anti drama romantis ya, apalagi kalo aktornya Lee Min-ho, langsung skip (kemudian dilempar batu sama penggemarnya :mrgreen: ).

Tentang teori keranjang belanja

Di twitter beberapa hari lalu ada hal yang menarik perhatian, yaitu tentang shopping cart theory.

Image
pic from jared tweet
Image
pic from jared tweet

Browsing lebih lanjut ternyata dibahas juga di sini. Di artikel ini dijabarkan alasan-alasan dan 5 kategori pengguna troli belanja ini. Dari riset ini juga, ternyata ada banyak alasan seorang individu berperilaku demikian. Beberapa beralasan karena tidak dapat meninggalkan anak mereka sendirian di mobil, ada yang beranggapan ini adalah tugas orang lain, bahkan ada pula yang memang hanya malas.

Jadi teringat akhir pekan lalu, dan beberapa akhir pekan sebelumnya yang melihat langsung fenomena ini.

Sabtu siang di Kuningan City

Yang menarik dari artikel ini adalah paragraf terakhirnya

The world will likely not end because we aren’t returning our shopping carts—that would be an amazing butterfly effect—but it’s an example of a quality of life issue we can control. That guy who didn’t return his cart may not be a complete jerk. He may just be using the example set by others so he can get home a little more quickly. But if everyone does that, then we’re shifting the balance of what is acceptable, which may have greater ramifications to the social order. We have a greater influence over seemingly mundane situations than we realize.

Kembali melihat fenomena ini setelah kembali ke negeri sendiri merasa gemas tapi tak mampu berbuat banyak, hanya membantu mengembalikannya ke tempat yang setidaknya tidak menghalangi pandangan dan jalan.

Lagi-lagi kita memang butuh belajar hal yang selalu dilakukan warga negara yang saat ini sedang saya singgahi, mengembalikan semua ke tempat semula 😀

Apakah anda mengembalikan troli belanja ke tempat seharusnya ?

Bulan ke-3

Tak terasa sudah masuk bulan ke-3 jadi warga jakarta sementara untuk yang ke sekian kalinya karena project yang ternyata ber-fase-fase ini. Yang bertanya bagaimana kabar PSBB di Jakarta, atau masih WFH ? sejujurnya hampir tak terasa.

Setiap hari kebetulan kami masuk normal seperti biasa, dengan wajib bermasker, berangkat dan pulang naik grab mobil, atau kadang jalan kaki.

Ada yang bosan karena terlalu lama bekerja di rumah, ada yang was-was karena setiap hari harus keluar rumah, ada juga yg bahkan kehilangan pekerjaannya sampai bingung harus berbuat apa.

Kebijakan yang berubah-ubah, dan hal lainnya yang di luar kontrol kita, yang bisa kita lakukan saat ini adalah tetap berusaha maksimal melindungi diri sendiri dan orang terkasih, dan tetap berbuat baik semaksimal mungkin. Karena pada akhirnya kita sendiri yang harus berjuang melewati ini,.

Semoga Tuhan selalu melindungi kita semua, Aaamiin 

Stay safe, stay sane everyone !!

From Mark Richardson twitter
From Mark Richardson twitter

Bermain api dengan spammer

Disclaimer: apabila menemukan artikel yang serupa dengan yang sedang dibahas harap berhati-hati ya :D.

Minggu sore, jam 16:25 WIB, saya sedang membaca artikel di tempo.co, ada banyak thumbnail di bawah artikel utama tentang update corona yang saya baca, dan entah kenapa tiba-tiba tergoda untuk membaca lebih lanjut

Saya sadar artikel tersebut bukan bagian dari tempo.co melainkan artikel ad, karena ada tulisan “ADS” di thumbnailnya. Setelah klik ternyata diarahkan ke sini

Halaman lengkap artikel “PELAJAR AJAIB MEMPEROLEH PENGHARGAAN NASIONAL TERTINGGI….”

dengan URL dan source seperti berikut :

URL singkatnya seperti di atas, semua menu header adalah deadlink

Setelah membacanya sampai selesai, di bagian akhir ada semacam form pemesanan khusus seperti berikut :

yang ternyata setelah klik pesan akan diarahkan ke tampilan seolah-olah adalah website official distributor dari produk ini, akan tetapi URL induknya masih tetap domain website yang sama

untuk mengubah nama dan nomor telfon di atas, cukup ganti URL query pada bagian name, dan tel, (“pake method GET”)

karena khilaf mencatumkan nomor handphone yang sesungguhnya, akhirnya beneran dihubungi oleh yang katanya sales representatif dari slimguard ini, dengan nomor yang berbeda tetapi serupa

hati-hati apabila anda tiba-tiba dikontak nomor di atas 😀

mungkin selain nomor di atas ada nomor lain yang serupa yang digit terakhirnya berurutan, bukan 1 atau 5,

saya mencoba mengangkat salah satunya, *panggilan terakhir, sang penelfon layaknya sales pada umumnya, yang langsung memperkenalkan diri dan mengonfirmasi bahwa saya yg barusan mendaftarkan diri untuk order obat ini, menjelaskan indikasi pemakaian, khasiat dan jawaban FAQ standar lainnya untuk produk ini,

Setelah selesai menjelaskan, penelfon menanyakan untuk siapa obat ini ingin saya pesan, dan berapa target yang ingin dicapai. Mendengar hal tsb, saya diberi penawaran 4 paket dengan total harga 2, sekian juta, *saya lupa detailnya, yang bisa dibayarkan dengan sistem COD(cash on delivery) ketika barang sudah sampai di tempat.

Saya coba menayakan apakah boleh apabila tidak semua paket diambil misal mencoba 1 dulu, dan ybs menjelaskan 1 paket tidak akan menujukkan efek bahwa obat ini bekerja, dan tidak akan ada penurunan. Obat akan bekerja minimal 3 paket yang harganya 1,sekian juta.

to cut the conversation short, dan makin yakin klo ini adalah fraud, saya menyampaikan bahwa saya butuh mengonsultasikan hal ini terlebih dahulu dengan kerabat *yang ingin saya belikan obat ini ceritanya, Ybs kekeuh bahwa promo ini terbatas dan berlaku saat ini. Karena sadar saya tidak tertarik, akhirnya telfon pun ditutup.

Setelah kejadian ini, semakin sadar bahwa makin hari di Indonesia orang-orang makin kreatif mencari uang ya, entah apa pun caranya, menjual produk palsu(mungkin bukan asli tapi dengan khasiat yang belum teruji keamanannya), dengan sistem terstruktur, sampai membuat website, dan halaman yang mampu mengelahui customernya. Web artikel di atas halaman utamanya bahkan no content seperti di bawah ini XD,

oiya, saat dihubungi tadi, saya juga sempat sambil gugling, dan ketemu di lazada, produk yang serupa

Slimgard yang “dipromosikan” dengan harga Rp. 490,000

Tetap berhati-hati, tetap waspada, selalu cek ricek info dan berita yang dibaca, dan selalu jadi customer yang budiman, hehe

Stay healthy, Stay safe, Stay sane!!

 

Essential apps to survive in Jakarta

apps I use frequently

It’s been almost a month since I came to Jakarta for a project. My daily routines, my life habits, my paces, are changing.

These apps helped me a lot for my Jakarta‘s survival.

  1. Google map: a web mapping service developed by Google. I don’t know where I go without it. Even the senior taxi drivers, didn’t really know the route to some specific places, or if they knew, we still need the optimized one to get the place on time by taking the best route. Also if we plan to take a public transport, google map sometimes more reliable than asking to a random person we meet.
  2. Grab: technology company offering you affordable transport and courier services, food delivery service and payment solutions (red: got this def from grab official web). Yes I agree with that. I choose grab over gojek, because I can integrate it with ovo, and even when I can’t get my ovo get topped up I can use my Korean debit card to pay for its service.
  3. Ovo: the digital wallet connected to Grab and tokopedia. My workplace now is located nearby plaza Semanggi, which instantly makes it as the only place to go for lunch, shopping, and do other things other than work. All the payment in plaza semanggi, for most merchant, ovo is available with the promising cashback and discount. We can also buy “pulsa” by only entering phone number with ovo cash.
  4. Online retail shop: (Tokopedia, Shopee, lazada, and Blibli). I choose one of them based on what I need, as they offer different benefit for different item. From its site, tokopedia stated that they are the most complete online retail site with a wide selection of trusted online stores. We can literally find anything with the most competitive price. But keep in mind that we should be wise by only buying what we need not what we want 😀
  5. Instagram: a photo and video-sharing social networking service owned by Facebook, Inc. These days in Indonesia, IG became the most effective platform to promote any product, share any news any thought any activities, connect with friends, and yeah mostly everything. But why ig become app to survive in Jakarta? Because scrolling its feeds and stories could be refreshing *based on who you follow of course :D.
  6. Reddit: an American social news aggregation, web content rating, and discussion website. I can get all summarized good and bad news at once from r/Indonesia with joke bonus 😀 . However some ISPs require VPN to open it.
  7. Zomato: food and restaurant finder. We can get almost complete information about the food and restaurant of the desired place. Powered by the community, Zomato provides the good reference for us before we decide to eat or go to a specific restaurant.

We should keep in mind that all of them needs internet :D. Without internet and power you can imagine what happened.

Ramadhan is coming soon

Dari countdown Muslim Pro, h-10 menuju Ramadhan. Selalu excited, meski kadang ada rasa kangen rasa ramadhan bareng keluarga 🙂. 4 tahun kemaren dan tahun ini sepertinya akan kembali melaksanakan Ramadhan di tanah rantau.

Semoga kita semua bisa memaksimalkan ibadah di Ramadhan ini, dan kita semua dilimpahi berkahNya. Aaamiin